![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUx8iSqMxnG7DJ8cNsu9QGYBNYmpQR5CAEzeEAEOrC2s7UtAQiEI-1ocSctBep46HSpid2IjTc08yWWdB7p2Ii09UOq8upG4EmnOkOOD-70UzNEQmhc3cm71MduCThZifa6exVWgxUPDdd/s200/pantai+samas+edit2.jpg)
![]() |
Info Wisata Yogyakarta
Pantai Samas adalah pantai yang terletak di Desa Srigading, Sanden, Bantul atau sekitar 24 km selatan Kota Yogyakarta. Pantai Samas terkenal dengan ombaknya yang besar, delta-delta sungai dan danau air tawar yang membentuk telaga. Oleh Sub Dinas Perikanan Provinsi DIY, telaga-telaga tersebut digunakan untuk pengembangan perikanan, penyu dan udang galah serta untuk lokasi pemancingan. Di pantai ini, sering diadakan ritual keagamaan oleh masyarakat Yogyakarta seperti Upacara Kirab Tumuruning Maheso Suro dan Labuhan Sedekah Laut. Pantai Samas berbatasan dengan Pantai Patehan di barat dan Pantai Parangtritis di timur. Selain ombaknya yang besar, pantai Samas terkenal dengan angin lautnya yang kencang dan bibir pantai yang curam serta pantainya yang berpasir putih.
Hamparan pasir Pantai Samas sering digunakan sebagai lokasi bertelur
sejumlah penyu langka seperti Penyu Hijau, Penyu Sisik, Penyu Blimbing, dan
Penyu Lekang[1]. Berburu telur-telur penyu di sepanjang hamparan pantai
tersebut sering dilakukan oleh nelayan setempat untuk berbagai keperluan.
Namun, atau prakarsa dan kesadaran sejumlah nelayan pantai Samas bersama Balai
Konservasi Sumber Daya Alam Yogyakarta serta sejumlah lembaga swadaya
lingkungan maka dibentuk Forum Konservasi Penyu Bantul dengan anggota para
nelayan yang dulunya berburu telur panyu[1].
Penyu-penyu sering mendarat di pantai Samas untuk bertelur. Forum ini
menerapkan penetasan secara semi alami untuk telur-telur penyu yang akan
menetas. Biasanya, oleh Forum Konservasi Penyu Bantul telur penyu yang telah
diletakkan ke pasir oleh induknya akan dipindahkan ke sarang buatan[1]. Setelah
menetas, anak penyu tersebut ditempatkan di kolam pemeliharaan yang dikelola
Karena yang dilakukan adalah penetasan semi alami, maka pelepasan ke laut harus
menunggu 3 bulan agar lebih kuat. Anak penyu yang ditempatkan di kolam
pemeliharaan diberi pakan telur semut (kroto) atau ikan yang dicacah[1].
Setelah tiga bulan, penyu biasanya dilepas ke laut oleh murid-murid sekolah
sebagai bagian dari pendidikan lingkungan, khususnya konservasi penyu[1].
0 komentar:
Post a Comment